Kalau lo suka pemain tengah yang bisa lewatin tiga lawan dalam satu gerakan, Tanguy Ndombele wajib masuk radar lo. Dia bukan tipe gelandang yang kaku atau textbook—dia tuh kayak playmaker yang terjebak di tubuh gelandang bertahan, dan gaya mainnya tuh kadang kayak highlight futsal, kadang kayak “kenapa tuh orang jogging doang?”
Ndombele adalah gabungan antara bakat luar biasa, momen brilian, dan… kebiasaan bikin fans emosi.

Awal Karier: Dari Jalanan Prancis ke Ligue 1
Tanguy Ndombele lahir 28 Desember 1996 di Longjumeau, Prancis, dari keluarga imigran asal Kongo. Waktu kecil, dia gak dianggap “wonderkid” kayak Mbappé. Bahkan sempat ditolak beberapa akademi top karena dianggap kelebihan berat badan dan terlalu lambat.
Tapi dia gak nyerah. Dia naik level lewat klub kecil kayak Amiens, dan bakatnya makin keliatan: tenaga kuat, punya skill dribbling, dan pede banget bawa bola dari belakang.
Gak lama, klub Ligue 1 langsung nempel: Olympique Lyonnais.
Lyon: Tempat Ndombele Meledak
Di Lyon, Ndombele berubah jadi gelandang tengah yang super dominan. Lo jarang lihat pemain posisi “nomor 8” yang:
- Bisa ngelawan pressing dua-tiga orang
- Punya umpan progresif yang tajam
- Suka banget gocek-gocek tapi tetap aman
- Fisik kuat tapi gak kasar
Dari 2017 sampai 2019, dia bener-bener nyetel. Main bareng Aouar, Fekir, dan Depay, Lyon jadi tim yang sering nyusahin PSG.
Penampilannya di Liga Champions juga bikin mata klub besar terbuka. Dan akhirnya… Tottenham Hotspur ngebet banget.
Tottenham Hotspur: Rekor Transfer, Ekspektasi Langit
Tahun 2019, Ndombele gabung Spurs dengan harga £63 juta—rekor transfer klub saat itu. Fans langsung ngarep dia bakal jadi versi baru Mousa Dembélé: kuat, licin, dan dominan di tengah.
Debutnya? Gacor. Cetak gol di pertandingan pertama lawan Aston Villa. Semua bilang:
“Oke, ini bakal jadi gelandang elite.”
Tapi setelah itu… mulai kelihatan masalahnya.
Masalah Fisik dan Disiplin: Konsistensi Jadi PR
Ndombele bukan pemain yang rajin lari 90 menit. Dia sering banget:
- Jalan kaki waktu tim lagi bertahan
- Terlihat capek padahal baru main setengah jam
- Kadang susah banget adaptasi dengan tempo Premier League
Pelatih Spurs waktu itu, José Mourinho, bahkan sempat kritik dia di depan publik—hal yang jarang banget dilakukan Mou ke pemain muda.
Walaupun begitu, kadang dia bisa munculin magic:
- Assist absurd
- Dribble dari tengah ke depan
- Kombinasi passing yang luar biasa
Tapi fans mulai frustrasi: “Kapan dia stabil?”
Dipinjamkan ke Sana-Sini: Lyon, Napoli, Galatasaray
Setelah performa yang gak stabil, Spurs akhirnya pinjemin Ndombele ke mantan klubnya Lyon, lalu ke Napoli, dan terakhir ke Galatasaray. Di tiap klub ini, pattern-nya mirip:
- Awal-awal menjanjikan
- Tapi lama-lama kehilangan tempat utama
- Pelatih bilang dia butuh “lebih fit” dan “lebih disiplin”
Ironisnya, Napoli juara Serie A 2022–23 saat dia di sana. Tapi dia lebih sering jadi cadangan.
Gaya Main: Gelandang Elegan di Tubuh Tank
Yang bikin Ndombele tetap menarik adalah gaya mainnya yang gak kayak gelandang biasa. Dia tuh:
- Jago lepas dari tekanan
- Bisa putar badan 180° kayak Toni Kroos versi freestyle
- Umpan-umpannya bisa patah dua garis pertahanan
- Bisa “jalan aja” tapi tetep bikin efek di permainan
Tapi masalahnya, sepak bola modern butuh intensitas tinggi. Dan Ndombele sering terlihat lawan tempo permainan. Kadang kelihatan “malas”—walaupun kenyataannya dia cuma punya gaya main santai.
Masih Ada Harapan?
Usia Ndombele masih di bawah 30. Artinya, dia masih punya waktu buat balik ke level top. Tapi kuncinya ada di:
- Kebugaran fisik
- Kedisiplinan
- Adaptasi dengan taktik modern
Kalau tiga ini bisa dia kunci, gak mustahil dia bisa jadi bintang lagi. Bahkan ada fans Spurs yang bilang:
“Dia itu pemain terbaik di skuad… kalau mainnya konsisten.”
Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Ndombele?
- Bakat mentah aja gak cukup.
Lo butuh kerja keras buat stabil. - Gaya santai bukan masalah—asal ngerti momen.
Lo boleh main elegan, tapi tetap harus ngerti ritme. - Kadang, pemain butuh sistem yang cocok.
Ndombele bukan gagal, tapi belum ketemu rumah yang pas.
Warisan (Sementara): Gelandang yang Bikin “Wow”, Tapi Juga “Hmmm…”
Tanguy Ndombele mungkin belum dapet label “legenda” atau “sukses besar.” Tapi dia tetap jadi contoh unik dari generasi gelandang modern: teknikal, kuat, dan beda sendiri. Masih ada waktu buat balikin kariernya. Tapi untuk saat ini? Dia tetap misteri yang seru buat ditonton.
Pemain yang bisa ngasih magic, tapi juga bikin lo garuk-garuk kepala.